Anak Anda Agresif? [1]
Jika anda mempunyai buah hati berusia 2 s.d. 3 tahun, anda mungkin sering dibikin pusing karena anak anda agresif, suka memukul, menggigit atau jenis kekerasan yang lain.
Anda mungkin sedikit shock jika saya katakan bahwa perilaku agresif anak anda itu adalah perilaku NORMAL dalam perkembangan anak.
Mengapa ?
Usia 2 s.d. 3 tahunan bisa dikatakan sebagai usia transisi awal pada perkembangan anak, dimana anak sedang mengalami keinginan yang sangat besar untuk menjadi mandiri.
Dilain pihak, kemampuan bahasa anak masih belum mencapai tahap yang cukup untuk bisa berkomunikasi dengan sempurna.
Gap terhadap kedua kemampuan yang sedang berkembang ini akan 'dilepaskan' oleh anak dalam bentuk tindakan fisik seperti bertindak agresif dan sejenisnya. Memang hanya itulah cara yang paling mudah dilakukan oleh anak untuk mengungkapkan emosinya.
Untuk itu, sebagai orangtua kita HARUS memahami bahwa sikap agresif seperti memukul atau menggigit pada LEVEL TERTENTU adalah sangat normal, karena anak masih terfokus pada pemikiran 'SAYA' atau 'MILIK SAYA'.
Dengan mengetahui apa yang sedang terjadi pada diri anak anda ini, andapun menjadi lebih tenang dan tidak perlu terlalu khawatir melihat perilaku agresif anak anda (tentunya perilaku agresif yang tidak terlalu kelewatan).
Jadi, jangan sampai perilaku agresif anak anda membuat anda menjadi panik, yang berakibat pada perlakuan kekerasan anda terhadap anak.
INGAT !
Kemampuan anda untuk mengendalikan emosi/rasa marah anda merupakan LANGKAH PERTAMA yang akan menentukan apakah anda akan bisa mengendalikan anak anda atau tidak.
Bagaimana mungkin anda meminta anak anda tidak boleh memukul dengan cara anda memukulnya. Padahal anak seusia ini melakukan segala sesuatunya dengan cara MENIRU lingkungannya.
Iya 'kan... ?
Yang penting dan harus selalu diingat, anda harus selalu menasehati anak anda bahwa perilaku agresif tersebut tidak baik dan tidak dapat anda terima. Selain itu, anda harus membantu anak anda dengan menunjukkan cara lain untuk mengungkapkan perasaan atau emosi anak.
Anda setuju dengan saya tentang hal diatas ?
Anda mungkin sedikit shock jika saya katakan bahwa perilaku agresif anak anda itu adalah perilaku NORMAL dalam perkembangan anak.
Mengapa ?
Usia 2 s.d. 3 tahunan bisa dikatakan sebagai usia transisi awal pada perkembangan anak, dimana anak sedang mengalami keinginan yang sangat besar untuk menjadi mandiri.
Dilain pihak, kemampuan bahasa anak masih belum mencapai tahap yang cukup untuk bisa berkomunikasi dengan sempurna.
Gap terhadap kedua kemampuan yang sedang berkembang ini akan 'dilepaskan' oleh anak dalam bentuk tindakan fisik seperti bertindak agresif dan sejenisnya. Memang hanya itulah cara yang paling mudah dilakukan oleh anak untuk mengungkapkan emosinya.
Untuk itu, sebagai orangtua kita HARUS memahami bahwa sikap agresif seperti memukul atau menggigit pada LEVEL TERTENTU adalah sangat normal, karena anak masih terfokus pada pemikiran 'SAYA' atau 'MILIK SAYA'.
Dengan mengetahui apa yang sedang terjadi pada diri anak anda ini, andapun menjadi lebih tenang dan tidak perlu terlalu khawatir melihat perilaku agresif anak anda (tentunya perilaku agresif yang tidak terlalu kelewatan).
Jadi, jangan sampai perilaku agresif anak anda membuat anda menjadi panik, yang berakibat pada perlakuan kekerasan anda terhadap anak.
INGAT !
Kemampuan anda untuk mengendalikan emosi/rasa marah anda merupakan LANGKAH PERTAMA yang akan menentukan apakah anda akan bisa mengendalikan anak anda atau tidak.
Bagaimana mungkin anda meminta anak anda tidak boleh memukul dengan cara anda memukulnya. Padahal anak seusia ini melakukan segala sesuatunya dengan cara MENIRU lingkungannya.
Iya 'kan... ?
Yang penting dan harus selalu diingat, anda harus selalu menasehati anak anda bahwa perilaku agresif tersebut tidak baik dan tidak dapat anda terima. Selain itu, anda harus membantu anak anda dengan menunjukkan cara lain untuk mengungkapkan perasaan atau emosi anak.
Anda setuju dengan saya tentang hal diatas ?